Rabu, 02 Januari 2013

Miraculous Journey atau Miracle Journey?



Sebuah pesan masuk ke ponselku pagi itu. Datang dari Mbak Sanie B Kuncoro;

Ini dari Vero:
Mbak… Mbak… Ceritanya kan kami buka fb… Yudhi nanya pendapat orang2 ttg cover buku barunya. Hmmm… kethoke kog judule agak kurang pas secara grammar: miracle journey...  kalo dari ilmu kuliahku dulu, dalam bayanganku secara gramatika mestinya A Miraculous Journey.  Minta tolong mas yudhi cek sama ahli inggris mungkin mbak... mungkin juga judul itu udah bener, aku yang sok tau… hihihi…

Pesan itu ternyata terusan sms dari mbak vero, yang dulu berkerja di Femina.
Hanya satu sms saja, namun itu langsung membuat saya kelimpungan. Hampir 2 tahun buku itu sesekali saya promosikan, gak pernah ada yang suara-suara protes soal judulnya. Maka saya pun langsung mencoba search di internet. Namun ternyata judul Miracle Journey juga dipakai oleh beberapa penulis sebagai judul bukunya. Bahkan ada pula sebuah game yang memakai judul itu.

Gak sampai di situ, saya juga menghubungi 2 ahli bahasa inggris yang saya pikir layak dipercaya. Yang pertama mbak Rini Badariah yang menerjemahkan buku saya Mata Air Air Mata Kumari ke dalam bahasa Inggris. Balasan beliau;

Kalo maksudnya perjalanan ajaib= miraculous journey, mas.
Kalo perjalanan keajaiban = miracle journey.

Saya langsung merasa lega. Awalnya buku ini judulnya Perjalanan Penuh Keajaiban. Tapi dirasa kurang menjual, maka saya ubah menjadi Miracle Journey. Pada intinya: tak sekedar tokoh utama yang menjalani keajaibannya dalam setiap perjalanan, namun keajaiban juga bergerak melakukan perjalanannya sendiri. So, saya merasa judul isi dalam buku saya dapat sesuai dengan kedua judul itu, entah itu Miraculous Journey ataupun Miracle Journey.

Kawan saya, Titik, pengajar di ELTI juga membalas begini;

Aku gak bilang salah loh mas. Tapi secara grammar emg yg btl miraculous. Tp spt kt unaffair itu di kamus gak ada, tapi utk hal yang bukan akademik, hal2 semacam itu kan banyak digunakan. Ky  kata funner skr sudah mulai banyak digunakan, padahal  secara grammar yg btl more fun…

Satu sms lagi;

Tapi yen wis berhubungan dg art aku ra arep nyalahne. Kyo lagune Daniel Bedingfield, he don’t  love you like I love you, yo gak ono sing mengharuskan diganti  jd doesn’t. Grammar tak berdaya di depan seni, cealah :D

Oke jadi kesimpulannya saya tetap memakai Miracle Journey  :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar